Tangga tersusun atas beberapa bagian, seperti ibu tangga, anak tangga, railing, bordes, dan baluster. untuk mendapatkan desain tangga yang aman dan nyaman, diperlukan desain yang tepat dan perlu diperhatikan mengenai bentuk dan ukurannya. Misalnya,tangga untuk bangunan tempat tinggal, tentunya berbeda dengan ukuran tangga untuk bangunan perkantoran.
Tak dapat dipungkiri, tangga merupakan salah satu alat sirkulasi pernghubung antar lantai lain diatasnya. Tak hanya itu, tangga juga bisa berfungsi sebagai pembatas ruang dan juga sebagai elemen interior yang sepertinya wajib juga diperhatikan. Tangga juga terkadang belakangan ini sengaja di ekspos untuk menjadi salah satu elemen dalam interior bangunan dengan model-model yang menarik.
Kembali ke topic judul diatas, elemen tangga terdiri dari:
contoh object Tangga yang di buat dari object ArchiCAD.
Ibu tangga :
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi.
Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.
Anak Tangga :
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit.
Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.
Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.
Railing :
Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.
Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.
Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.
Bordes :
Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15.
Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.
Baluster :
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca.
Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.
Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.
Semoga artikel mengenai Tangga ini bermanfaat bagi teman-teman blogger, juga teman-teman Arsitektur.
Perampokan di Rumah Orang Lansia
1 minggu yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar